AK77.News.Barru-Alhamdulillah telah membersamai launching penanaman 40.000 bibit tanaman mangrove. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Cabang Dinas Kelautan Ajattapareng Provinsi Sulawesi SelatanSukmawati Gaffar, ST.Pi ,ucap Kepala Desa Bojo Ir.H.Tuppu Bulu Alam,Rabu (04/06)
Turut hadir dalam penanaman tersebut Kepala CDK Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan,Tim Ahli Gubernur Sulawesi Selatan, Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Barru, PPL, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Warga Nelayan Desa Bojo.
Atas nama Pemerintah Desa Tuppu Bulu Alam sebagai Pemdes Bojo sangat berterimakasih atas dipilihnya Desa Bojo sebagai tempat pengembangan budidaya mangrove tahun ini.
Tuppu menjelaskan pohon mangrove berperan untuk menyerap polusi serta sedimen agar tidak mengalir ke laut. Selain itu juga menjadi penghalang lumpur yang dapat merusak terumbu karang laut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keberadaan pohon mangrove mampu membuat ekosistem laut tumbuh dengan baik.
Ekosistem mangrove memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim. Keberadaan mangrove yang sehat di kawasan pesisir dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang tinggi (fungsi adaptasi),terangnya
Hutan mangrove memiliki fungsi sebagai berikut : Mencegah Erosi Pantai. Erosi pantai atau abrasi bersifat mengancam lingkungan hidup. Menjadi Katalis Tanah dari Air serta Lingkungan hidup hewan kecil di laut. Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas. Sumber Pakan Ternak. Selaib Menjaga Kualitas Air dan Udara.
Salah satu tujuan penanaman mangrove ini adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan dan tumbuhan Mangrove ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki akar kokoh yang dapat meredam gelombang besar termasuk tsunami.
Fungsi ekologi hutan mangrove yaitu sebagai pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, sebagai habitat berbagai jenis burung, dan lain-lain. Sedangkan fungsi ekonomi yang ada di hutan mangrove yaitu penghasil kebutuhan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan penghasil bibit untuk pengembangan budidaya pada areal yang lain.
Hutan mangrove dapat mencegah bencana alam, karena salah satu fungsi utama hutan mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan meredam gelombang besar termasuk bencana alam gelombang besar seperti tsunami.
Hutan mangrove dapat menyerap karbon , menurut penelitian, satu hektar hutan mangrove dapat tempat
Konservasi hutan mangrove sebagai habitat ikan, kepiting rawa, burung dan satwa sejenisnya.
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan mangrove dengan cara meningkatkan hasil tangkapan nelayan berupa ikan, udang dan kepiting rajungan.
Selain dari itu lokus dilakukan pengembangan budidaya mangrove ini adalah juga menjadi rujukan destinasi wisata pantai dimasa datang, mengingat lokasi tersebut air laut dan pasirnya bersih dan relatif tenang untuk kegiatan fun and refreshing karena didukung view sunset di sore hari, ujar Tuppu.