AK77News-Barru- krisis pangan menjadi salah satu isu prioritas pemerintah yang dalam dekade terakhir ini ramai diperbincangkan. Kendati perubahan iklim mendesak petani untuk lebih adaptif dan inovatif dalam medukung program ketahanan pangan yang canangkan pemerintah.
Sebagai salah satu upaya pemanfaatan lahan tidur Ikatan Alumni 1982 SMP Negeri Mangkoso bersama dengan PT. Lampoko Ternak Indonesia turut andil berkontribusi terhadap ketahanan pangan dengan program Polikultur Udang Vanamei dengan Jagung di Dusun Oring, Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Dengan memanfaatkan pematang tambak udang yang cukup luas untuk menanam jagung petani bisa mendapat value lebih dari hanya sekedar panen udang.
“Jenis jagung yang ditanam juga merupakan jenis yang sama dengan yang dijual deretan penjual jagung rebus di laju yang kebetulan dekat dari lokasi program, jadi setelah panen langsung bisa diserap oleh penjual jagung disana” ungkap Dr. H. Natsir Muhammad, SE., MM. Selaku Ketua Ikatan Alumni 1982 SMP Negeri Mangkoso sekaligus sebagai Owner PT. Lampoko Ternak Indonesia.
Selain inovasi pemanfaatan pematang tambak, sistem pertanian yang diterapkan juga merupakan sistem pertanian organik dengan mengaplikasikan pupuk organik cair lampoko biourine 100% tanpa tambahan atau campuran pupuk kimia / pupuk sintesis maupun pestisida.
Dengan harapan bisa memantik para petani untuk bertani secara organik dilahan lahan pekarangan rumah atau dilaha-lahan tidur, sehingga bisa meningkatkan produktifitas lahan juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kalau sudah adami pupuknya, biar lahan lahan sempit di samping rumah bisa juga kita tanami, apalagi kebetulan POC Lampoko Biourine ini sudah lama saya pakai dan bagus ji hasilnya” ungkap Pak Rahim petani tambak yang juga sebagai ketua pelaksana program polikultur Udang – Jagung.