AK77.Barru-Sesuai dengan tradisi yang dilakukan masyarakat Bugis Kabupaten Barru secara umum sebelum turun sawah dengan melakukan tudang sipulung melakukan musyawarah mappalili.
Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan tradisi adat istiada masyarakat Barru. Selain itu kegiatan ini untuk mempererat tali silaturrahmi masyarakat atau petani di Kab Barru.Pada Tudang sipulung atau musyawarah Mappalili musim tanam tahun 2022-2023 Se Kabupaten Barru diadakan di Tanete Rilau sekaligus dirangkaikan peresmian dan pemanfaatan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) model oleh Bupati Barru Ir H.Suardi Saleh,M.Si Senin,(28/11/2022).
Pada kesempatan itu juga Bupati Barru melakukan penandatanganan Kerjasama Tani antara Pemerintah Daerah dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pemberian penghargaan pada kelompok tani dan penyuluh berprestasi, penghargaan pada kelompok tani dengan hasil ubinan tertinggi dan penghargaan pada kelompok IP 300/IP 400 serta penyerahan obat-obatan dan desinfektan di 7 Kecamatan.
Adapun Tema yang diusung dalam kegiatan ini, Melalui Musyawarah Tudang Sipulung /Mappalili kita wujudkan rumusan inovatif,produktif dan kolaboratif sebagai gerakan luas tambah tanam (LTT) musim tanam 2022/2023 menuju pertanian yang maju, moderen dan mandiri.
Arahan Bupati Barru Ir.H.Suardi Saleh mengungkapkan rasa syukur karena Tudang Sipulung musyawarah Mappalili bisa dilaksanakan hari ini.Ditengah Pandemi Covid 19, Alhamdulillah sektor pertanian justru memberikan kontribusi besar bagi perekonomian di Barru.
Suardi Saleh mengatakan, sektor pertanian membantu Kabupaten Barru mendongkrak sisi perekonomian.
“Meningkatnya hasil pertanian berkat kerjasama semua pihak dan petani kita juga terus sangat komitmen bersama yang telah disepakati melalui Tudang Sipulung Mappalili,”ujar Suardi Saleh”
Kita melihat pada masa awal pandemi ini, semua terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi di bawah nol, tapi pertanian di Kabupaten Barru masih di atas,” ujarnya.
Melalui tudang sipulung ini menjadi wadah mempertemukan para ahli dan menghasilkan rumusan yang baik. Kepala UPT Balai Sertifikasj Mutu Benih Ir.Mario Mega mewakili Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Sulsel turut mengapresiasi pelaksanaan tudang Sipulung atau mappalili, dimana kegiatan ini merupakan penyatuan rumusan Yanga diambil secara modren dan tradisi masyarakat secara turun temurun.
Dia menambahkan, Sektor pertanian menjadi penyanggah ekonomi sedikit dapat dampak dari pandemi Covid-19.Namun Pemerintah terus berupaya penanganan dan memperhatikan pada sektor pertanian yang kuat dan tangguh.
Selain itu kondisi ini bisa diatasi bila pemerintah dan Sthakholder serta semua pihak bekerjasama dan jangan biarkan petani berjuang sendiri, harapnya Kadis Pertanian Ir.Ahmad, M.M yang menyampaikan rasa syukurnya karena acara ini bisa terlaksana.
Meski kemarin hujan disertai angin kencang tapi Alhamdullillah saat ini dalam keadaan cerah.Ia mengatakan, tudang sipulung ini bertujuan untuk melahirkan rumusan dengan melibatkan narasumber dari pakar dan ahli pertanian serta akademisi.Semoga hadirnya narasumber memberikan rumusan yang tujuannya mewujudkan rumusan inovatif,produktif dan kolaboratif.
Kepala UPT Balai Sertifikasj Mutu Benih Ir.Mario Mega mewakili Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Sulsel, Unsur Forkopimda, Kepala Balai Proteksi Peternakan dan Kesehatan Hewan drh.Suryanti Haruni, Guru Besar Pertanian Unhas Prof.DR.Yunus Musa, BMKG, PT Pupuk Indonesia SHS Produsen Benih, BRI dan BPD.Selain itu Narasumber, Camat, Kapolsek dan Danramil serta Lurah dan Kades Kab.Barru.
Sumber :