admin pada DAERAH
16 Sep 2024 16:12 - 6 menit reading

Dua Tokoh Muda Bulukumba Bertemu, Bahas Langkah Starategis Kemajuan Bumi Panrita Lopi

Dua tokoh muda Bulukumba terlihat ‘Salam Komando’ dengan senyum menghadap kamera.

Sebuah momen tertangkap pada malam terang penuh kehangatan di kediaman Syafruddin Mualla saat Jamaluddin M. Syamsir (JMS) bertandang di sana pada Ahad malam.

Tersibak, ini bukan sekadar silaturahim biasa antar kader HMI, tetapi juga menjadi momentum penting untuk membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan kemajuan ekonomi di Bulukumba.

Diskusi berlangsung cair dan hangat. Banyak topik yang dibahas, mulai dari lapangan kerja hingga peluang investasi besar yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bulukumba.

Dalam suasana hangat penuh keakraban, karena mereka memang sudah berkawan sejak lama, salah satu topik utama yang mereka bahas adalah tentang bagaimana Bulukumba bisa lebih maju secara ekonomi dengan fokus pada berbagai sektor strategis.

Syafruddin Mualla adalah Wakil Ketua Umum KADIN Sulsel yang juga tercatat sebagai sebagai pengurus DPP APINDO Sulsel, Wakil Bendahara REI Sulsel, Ketua Bidang Kerjasama Pemerintah dan Lembaga di Gapensi Sulsel, Pengurus ikatan Saudagar Muslim se-indonesia (ISMI) Sulsel, terlibat dalam Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI) Pusat, dan sederet organisasi lainnya.Ihwal esensi pertemuan tersebut, Syafruddin Mualla mengungkapkan bahwa mereka membahas beberapa topik terkait ekonomi Bulukumba ke depan.

Menurutnya, JMS sosok yang cerdas, visioner dan berani terkait kosep pembangunan ekonomi.“Beliau adalah tokoh muda yang cerdas, visioner, dan berani. Saya berharap siapapun yang terpilih nanti adalah pilihan terbaik rakyat, dan proses Pilkada ini berjalan dengan jujur tanpa tekanan, suap, atau pelanggaran hukum.

Ini adalah pesta demokrasi yang seharusnya membuat rakyat Bulukumba bahagia,” kata Syafruddin Mualla kepada WartaBulukumba.Com pada Senin, 16 September 2024.Fokus pada Peningkatan Ekonomi dan Bisnis LokalMenurut JMS, ekonomi Bulukumba memiliki potensi besar, tetapi belum tergarap secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah nyata yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, seperti UMKM, industri, pariwisata, dan infrastruktur.

“Kita harus fokus pada bagaimana menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. UMKM adalah salah satu tulang punggung ekonomi lokal, namun mereka perlu dukungan lebih dari pemerintah daerah, baik dalam hal regulasi, pelatihan, maupun akses ke permodalan,” ungkap JMS.

Selain UMKM, JMS juga menyinggung pentingnya mengembangkan sektor kewirausahaan, terutama bagi generasi muda Bulukumba.“Kita harus mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif. Ini bisa dilakukan melalui program-program pelatihan kewirausahaan yang melibatkan sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan,” tambahnya.Dalam diskusi tersebut, JMS menyatakan bahwa Bulukumba memiliki potensi besar untuk menarik investasi skala besar yang bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Salah satu rencana ambisius yang diutarakan adalah pembangunan hotel berbintang lima di Bulukumba, yang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata daerah ini. Selain itu, pembangunan bandara wisata juga dianggap sebagai langkah penting untuk memperlancar akses wisatawan ke Bulukumba, terutama ke destinasi wisata unggulan seperti Pantai Bira dan Taman Nasional Takabonerate.

“Kita harus berpikir besar. Bulukumba punya potensi besar dalam sektor pariwisata, dan ini harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Kehadiran hotel berbintang lima, bandara wisata, dan kawasan pergudangan akan menarik banyak investor dan wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD serta membuka banyak lapangan kerja baru,” jelas JMS.

Syafruddin Mualla sepakat dengan pandangan Jamaluddin, dan menambahkan bahwa pembangunan ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan dan keterlibatan pengusaha lokal.

“Penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, pemerintah daerah harus melibatkan pengusaha lokal dalam proses pembangunan ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat,” ujarnya.

Kawasan Ekonomi Khusus di Bira dan Takabonerate suatu satu gagasan menarik yang muncul dalam pertemuan tersebut adalah potensi Bira dan Takabonerate sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Syafruddin Mualla menekankan pentingnya menjadikan kawasan tersebut sebagai sentra ekonomi baru yang bisa mendukung pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan. Kawasan Ekonomi Khusus di Bira dan Takabonerate diharapkan dapat menjadi pusat pariwisata, perikanan, dan industri maritim yang bisa memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal.

“Jika Bira dan Takabonerate bisa dijadikan KEK, ini akan menjadi game-changer bagi Bulukumba dan Sulawesi Selatan. Ini tidak hanya akan meningkatkan pariwisata, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi lain seperti perikanan dan industri maritim,” jelas Syafruddin Mualla.

JMS menambahkan bahwa KEK di Bira dan Takabonerate juga bisa menjadi solusi bagi masalah pemerataan ekonomi. Menurutnya, jika kawasan ini dikembangkan dengan baik, maka manfaat ekonominya bisa dirasakan tidak hanya oleh Bulukumba, tetapi juga oleh daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan.“Kita harus mendorong pemerataan ekonomi, dan KEK bisa menjadi salah satu solusinya. Dengan adanya KEK, kita bisa menarik investor besar yang bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah,” tambah JMS.

Optimalisasi PDAM dan Penyediaan Air BersihSelain membahas ekonomi dan investasi, isu lain yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini adalah masalah air bersih di Bulukumba. JMS menyoroti pentingnya optimalisasi PDAM agar dapat beroperasi lebih efisien dan menguntungkan dalam dua tahun ke depan.

Ia berpendapat bahwa PDAM Bulukumba harus bisa menyediakan air yang layak minum langsung dari keran, sehingga masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada air galon yang lebih mahal.“Jika PDAM bisa dikelola dengan baik, masyarakat tidak perlu lagi membeli air galon. Mereka bisa langsung menikmati air bersih yang lebih murah, sehat, dan layak minum dari PDAM. Ini juga akan membantu menekan biaya hidup masyarakat,” kata JMS.

Ia juga menyebut bahwa air bersih yang terjangkau sangat penting bagi kawasan wisata seperti Bira. Menurutnya, dengan harga air yang lebih murah, biaya operasional hotel juga bisa ditekan sehingga harga akomodasi di kawasan wisata dapat menjadi lebih kompetitif.

Peran Penting BUMN dan Asosiasi BisnisJMS menegaskan bahwa keterlibatan berbagai pihak, termasuk BUMN, asosiasi bisnis, dan profesi seperti Kadin, Asita, PHRI, Gapensi dan Hipmi, sangat penting dalam memajukan perekonomian Bulukumba.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan asosiasi bisnis akan mempercepat pembangunan ekonomi di Bulukumba, baik dalam sektor pariwisata, industri, maupun infrastruktur.“Kolaborasi ini sangat penting. Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu melibatkan semua pihak, baik itu BUMN, pengusaha lokal, maupun asosiasi bisnis, untuk memperkuat perekonomian Bulukumba,” jelas JMS.

Ia juga sepakat dengan Syafruddin Mualla wacana pembentukan perusahaan daerah yang kuat dan kokoh, yang dapat menguntungkan pemerintah daerah dan masyarakat. Menurutnya, perusahaan daerah yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pemerintah daerah dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita harus membangun perusahaan daerah yang kuat, yang dapat menguntungkan pemerintah daerah dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Ini akan menjadi salah satu cara untuk memperkuat ekonomi lokal,” ujar JMS.Syafruddin Mualla memberikan apresiasi kepada JMS sebagai sosok pemimpin muda yang cerdas dan visioner.

“JMS adalah politisi ulung yang berani menantang petahana dalam Pilkada Bulukumba 2024, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen kuatnya untuk membangun demokrasi yang sehat di Bulukumba,” kata Syafruddin Mualla.

Dengan berbagai rencana ambisius dan langkah strategis yang dibahas, pertemuan antara Jamaluddin M. Syamsir dan Syafruddin Mualla ini menjadi indikasi kuat bahwa Pilkada Bulukumba 2024 akan menjadi momen penting bagi masa depan ekonomi dan bisnis di daerah tersebut.***