
Barru AK77NEWS.COM – Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, SH., M. Si., meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Batu Pute, Kecamatan Soppeng Riaja, Jumat (24/10/2025). Peresmian ini menjadi momen penting karena merupakan SPPG pertama di Kabupaten Barru yang dihadiri langsung oleh Bupati Barru bersama Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang. M.Si.
Dalam sambutannya, Bupati Andi Ina menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam mewujudkan berdirinya Dapur SPPG di Batu Pute.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang termasuk dalam delapan program Asta Cita Presiden. Menurutnya, perhatian Presiden terhadap gizi anak-anak bangsa adalah bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan generasi Indonesia.
Bupati Barru menegaskan bahwa program MBG merupakan program dengan pengawasan ketat, dan meminta seluruh pihak yang terlibat agar bekerja dengan tanggung jawab penuh dan mengikuti standar operasional yang telah ditetapkan.
“Saya garis bawahi, jangan coba-coba bermain dengan anggaran MBG. Jalankan sesuai SOP yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, dirinya dan Wakil Bupati akan mengawasi langsung pelaksanaan MBG di seluruh wilayah Barru, serta tidak akan segan mengambil tindakan tegas bila terjadi pelanggaran.
“Saya dan Pak Wakil Bupati menjaga komitmen penuh. Tidak ada pungutan, tidak ada ‘mahar-mahar’, selama itu untuk pelayanan dan kebaikan masyarakat Barru. Tidak ada, dan tidak akan ada, Insyaallah,” tegas Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Bupati memberikan apresiasi khusus kepada Haji Safri,tokoh masyarakat setempat yang dinilai berani mengambil tanggung jawab besar dan memiliki dedikasi tinggi dalam mengawal program dapur SPPG ini.
“Saya tahu, beliau tidak mencari keuntungan pribadi. Yang beliau pikirkan adalah bagaimana anak-anak di kampung halamannya bisa merasakan manfaat program ini,” ungkap Bupati.
Ia juga menyoroti semangat luar biasa ibu-ibu di Desa Batupute yang ikut terlibat dalam dapur SPPG. Menurutnya, keterlibatan ibu-ibu adalah kekuatan utama dalam menjamin keberhasilan pelaksanaan program.
“Kalau sudah ibu-ibu yang turun tangan, pasti komitmennya tinggi. Ibu-ibu selalu memikirkan dengan hati, sebagaimana menyiapkan makanan untuk anaknya sendiri,” kata Bupati penuh bangga.
Bupati Andi Ina menekankan pentingnya koordinasi yang kuat antara pengelola SPPG, Badan Gizi Nasional (BGN), Satgas MBG, dan Pemerintah Daerah. Menurutnya, komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang rutin menjadi kunci utama keberhasilan program nasional di tingkat daerah.
“Saya sudah sampaikan kepada Kolonel Rizal, Direktur Kerjasama dan Kemitraan Deputi Promosi dan Kerjasama BGN, yang menjadi penanggung jawab program di wilayah timur. Saya katakan, di Barru ini saya tidak pernah memilih siapa pengelola MBG. Mereka belum pernah datang langsung melapor kepada saya. Tapi saya tegaskan, saya tidak meminta apapun,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, koordinasi ini juga mencakup pengawasan terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan, agar tidak muncul insiden yang dapat membahayakan anak-anak penerima manfaat.
“Saya tidak ingin seperti di tempat lain, ada anak-anak yang keracunan atau harus dibawa ke rumah sakit akibat makanan yang tidak higienis. Saya tidak ingin itu terjadi di Barru,” tegasnya.
Oleh karena itu, Bupati meminta agar setiap pengelola berkoordinasi secara aktif dengan Dinas Kesehatan, Satgas MBG, Korwil BGN dan Pemerintah Daerah, bahkan bila perlu melapor langsung kepadanya.
“Saya ingin tahu siapa pengelola di setiap lokasi. Saya ingin memastikan semuanya berjalan baik, higienis, dan sesuai aturan. Jangan ada yang bekerja sendiri-sendiri tanpa koordinasi. Setiap langkah harus bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan bahwa dirinya telah menanyakan langsung kepada pihak BGN mengenai kewenangan kepala daerah dalam mengganti pengelola program yang tidak menjalankan tugas sesuai ketentuan.
“Saya tanya kepada Pak Rizal, apakah kepala daerah punya kewenangan mengganti pengelola yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan? Jawabannya: bisa. Jadi saya ingatkan sekali lagi jangan main-main dengan program ini,” tegasnya.
Selain berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, Bupati Barru juga menilai program SPPG membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Melalui dapur SPPG, warga terutama anak-anak muda dapat memperoleh kesempatan kerja dan keterlibatan dalam kegiatan produktif di kampung halamannya sendiri.
“Program ini bukan hanya tentang gizi anak, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga, terutama anak-anak muda di kampung sendiri. Inilah harapan kita bersama: agar masyarakat Barru bisa bekerja, berkembang, dan sejahtera di tanahnya sendiri,” ujar Bupati.
Bupati berharap kehadiran SPPG di Batupute dapat menjadi contoh pelaksanaan program nasional yang efektif, aman, dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Semoga SPPG Batupute memberikan manfaat besar bagi masyarakat, dan menjadi bagian dari visi-misi kami mewujudkan Barru yang berkeadilan, maju berkelanjutan, dan sejahtera lebih cepat,” tutupnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peresmian Dapur SPPG Batupute ditandai dengan pengguntingan pita dan doa bersama, selanjutnya meninjau dapur SPPG.
Sementara itu, Pj. Sekda Barru yang juga Ketua Satgas MBG Kab.Barru, Abubakar, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa pelaksanaan SPPG dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, sebanyak 1.000 penerima manfaat akan dilayani, dan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan hasil evaluasi kualitas layanan dapur.
Lebih lanjut, program ini tidak hanya menyasar peserta didik, tetapi juga akan diperluas kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di bawah dua tahun (B3) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan peningkatan status gizi masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan standar higienitas dan sertifikasi laik sanitasi di setiap dapur SPPG. Proses memasak harus dilakukan sesuai ketentuan waktu dan keamanan pangan, dengan pengawasan langsung dari ahli gizi dan juru masak bersertifikat yang direkrut oleh BGN.
Sebelumnya, Kepala SPPG Batupute, Fatih Bil Ghoiny. S. TR. PT menyampaikan bahwa dapur yang dipimpinnya akan melayani 1.045 penerima manfaat dari 26 sekolah dengan rincian mulai dari jenjang TK sebanyak 7, Kelompok Bermain 9 dan SD 7.
Distribusi makanan bergizi dijadwalkan dimulai pada Senin mendatang, dengan dukungan 47 tenaga kerja lokal dari Desa Batu Putih dan sekitarnya. Ia juga menegaskan komitmennya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya agar anak-anak penerima manfaat dapat menikmati makanan bergizi yang aman dan sehat.
Turut hadir Ketua PMI Barru,Danramil 1405-04/Soppeng Riaja mewakili Dandim 1405/Parepare, Kasi pengawasan Polres Barru mewakili Kapolres Barru, Camat Soppeng Riaja,Camat Mallusetasi, Kapolsek Soppeng Riaja, Kepala Puskesmas Mangkoso, Danpos Pol Air Awerange, Pinca Bank Sulselbar Barru, Korwil BGN Kab. Barru, Ketua Yayasan Purna Praja Barru, Kepala SPPG Desa Cilellang, Kepala Desa Batupute,Kepala Desa Cilellang, Kepala Sekolah peneriman manfaat MBG, Tokoh Masyarakat H.Safri, H. Agus, Tokoh Agama, Pemuda, Perempuan dan undangan lainnya.