BARRU AK77NEWS.COM— Kabupaten Barru kembali mencatat sejarah penting dalam pelestarian budaya. Pada malam pembukaan Festival Budaya To Berru XIV dan Festival Aksara Lontara VI, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari meresmikan Museum Budaya Colliq Pujie yang telah direvitalisasi secara menyeluruh, Minggu (23/11/2025).
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita di pelataran museum, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan perdana ke ruang pamer utama. Di dalamnya, tersusun beragam peninggalan sejarah, manuskrip lontara, serta interpretasi perjalanan intelektual Colliq Pujie Arung Pancana Toa, sosok perempuan monumental dalam sejarah literasi Bugis dan Nusantara.
Museum ini hadir sebagai ruang pelestarian pengetahuan, sekaligus penghormatan bagi Colliq Pujie—penulis, pujangga, penerjemah, dan penjaga aksara lontara yang perannya sangat vital dalam penyelamatan karya-karya klasik seperti I La Galigo.
Memasuki ruang pamer, Bupati Andi Ina terlihat berhenti sejenak di depan patung dada Colliq Pujie. Wajahnya memancarkan kekaguman mendalam, seolah turut merasakan kembali perjuangan sang tokoh dalam menjaga warisan budaya Bugis.
“Colliq Pujie bukan hanya milik Barru, tetapi milik Indonesia dan dunia. Warisan beliau adalah cahaya yang menuntun generasi hari ini untuk mencintai budaya dan ilmu pengetahuan,” ujar Bupati Andi Ina dengan nada penuh kekhidmatan.
Ia menegaskan bahwa revitalisasi museum merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Barru dalam menghadirkan ruang pembelajaran budaya yang modern, edukatif, dan berkelanjutan. Proyek ini terlaksana melalui kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan RI, Direktorat Pengembangan Budaya Digital, Direktorat Sarpras, dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
“Kami ingin Museum Colliq Pujie tidak hanya menjadi tempat menyimpan sejarah, tetapi menjadi ruang hidup, ruang belajar, dan ruang inspirasi bagi anak-anak kita,” tambahnya.
Usai peresmian, para tamu undangan diajak menikmati setiap sudut museum. Di dalamnya tersaji kisah perjalanan Colliq Pujie melalui manuskrip lontara, rekonstruksi ruang baca, dokumentasi karya, hingga visualisasi digital yang menghadirkan pengalaman edukatif dan imersif bagi pengunjung.
Acara ini dihadiri tokoh budaya, akademisi, dan berbagai unsur pemerintahan. Tampak hadir Wakil Bupati Barru, Ketua DPRD Barru, Forkopimda, Pj Sekda Barru, para pimpinan OPD, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Ketua Yayasan Aksara Lontara Nasional, pemangku adat, serta tamu kehormatan lainnya.
Dengan peresmian ini, Museum Budaya Colliq Pujie bukan hanya dibuka kembali, tetapi dihidupkan dalam memori kolektif masyarakat. Barru menegaskan posisinya sebagai daerah yang terus menjaga akar budaya demi masa depan generasi mendatang.