
Tradisi Mappalili di Desa Manuba Tandai Dimulainya Musim Tanam 2025/2026, Dirangkaikan Peresmian Sanggar Tani Jompie oleh Kadis Pertanian Barru Ir. Ahmad, MM
Barru, AK77NEWS.COM— Tradisi Mappalili kembali digelar masyarakat Desa Manuba, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, sebagai penanda dimulainya musim tanam padi tahun 2025/2026.
Kegiatan adat turun sawah yang sarat makna ini dilaksanakan di Lamattarima, Dusun Barantang, dan turut dirangkaikan dengan peresmian Sanggar Tani Jompie yang ditandai dengan acara tasyakuran bersama para petani setempat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru Ir. Ahmad, MM, Camat Mallusetasi Andi Sandy Mulaputra, SE, MM, Kapolsek Mallusetasi AKP Iriansyah, SH, MM, Babinsa Desa Manuba Irwan, SH, Ketua BPD Awaluddin, Kepala Desa Manuba Hasnah Sultan, S.Sy, serta perangkat desa, tokoh masyarakat, kelompok tani, dan warga setempat.
Suasana kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh kekeluargaan.
Tradisi Mappalili merupakan warisan budaya agraris masyarakat Barru yang terus dijaga secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan ungkapan syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, disertai doa agar hasil panen melimpah, dijauhkan dari hama dan bencana.
Prosesi pencangkulan tanah pertama menjadi simbol dimulainya musim tanam baru, yang kemudian diiringi doa bersama dipimpin langsung oleh Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir. Ahmad, MM.
Dalam arahannya, beliau menyampaikan permohonan maaf Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati yang tidak sempat hadir membersamai hari ini.
Ia mengharapka pentingnya menjaga semangat menanam dan memanfaatkan peluang pertanian secara maksimal.
“Kalau mau Barru maju, jangan berhenti menanam, karena peluang ini petani bisa menghasilkan,” ujar Ir. Ahmad.
Selain itu, Kadis Pertanian juga memberikan catatan teknis menghadapi musim tanam (MT) 2025/2026, bahwa pola hujan diperkirakan maju sekitar satu dasarian, sehingga petani diimbau untuk menyesuaikan waktu tanam agar tidak terjadi kegagalan panen.
“Inti dari semua ini adalah kepatuhan terhadap pola musim dan anjuran teknis pertanian demi keberhasilan bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Manuba Hasnah Sultan, S.Sy menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini serta dukungan semua pihak.
“Tradisi Mappalili ini bukan hanya bagian dari budaya, tetapi juga bentuk doa dan harapan masyarakat Manuba agar hasil pertanian semakin baik.
Dengan adanya Sanggar Tani Jompie yang baru diresmikan, kami berharap para petani semakin semangat berinovasi dan bekerja sama dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” ungkapnya.
Kegiatan Mappalili di Desa Manuba menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjaga warisan budaya lokal sekaligus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan daerah menuju Barru yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.