AK77NEWS.COM — Wakil Bupati Barru, Dr. Andi Abustan, M.Si memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di Dusun Awerangnge, Desa Batupute, Kecamatan Soppeng Riaja, Rabu (4/6). Rakor digelar di kediaman tokoh masyarakat, H. Safri, dan dihadiri lintas sektor, Rabu 4 Juni 2025
Rapat ini fokus membahas lonjakan angka stunting di Kabupaten Barru, yang meningkat dari 14,1% pada 2024 menjadi 24% pada 2025. Wabup menyebut lonjakan ini sebagai “turbulensi stunting” yang harus segera diatasi secara serius.
Desa Batupute dipilih karena termasuk wilayah rawan stunting. Terdapat 55 anak berisiko stunting, 12 ibu hamil, dan 17 kepala keluarga dengan balita. Selain itu, terdapat 13 KK miskin, termasuk 4 KK desil 2 dan 1 KK desil 5. Situasi ini membutuhkan penanganan cepat dan tepat sasaran.
Turut hadir Pj Sekda Barru, Kepala DPMDPPKBP3A, Kepala Dinas Kesehatan, Ketua TP PKK, perwakilan OPD, PT Bank Sulselbar, PT Layar Perkasa Nusantara, para camat, kepala puskesmas, TP PKK Kecamatan, Danramil, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Wabup mengungkapkan bahwa Desa Batupute memiliki anggaran sekitar Rp100 juta yang bisa dimanfaatkan untuk pengadaan makanan bergizi seperti susu bagi anak-anak stunting.
Penanganan akan dilakukan selama 56 hari melalui pemberian makanan bergizi. Wabup menegaskan perlunya pendekatan individu dengan audit terhadap pola asuh, ekonomi, dan lingkungan. Ia juga mengajak 30 pengusaha kayu lokal untuk berkontribusi melalui CSR, terutama dalam menciptakan lapangan kerja.
Wabup menyoroti pola makan anak-anak yang buruk, dominan dengan mie instan dan camilan. Selain itu, ditemukan enam warga belum memiliki WC. Ia meminta agar ini segera ditindaklanjuti oleh BAZNAS dan instansi terkait.
“Kalau semua pihak terlibat, mulai dari keluarga, tetangga, pemerintah, hingga sektor swasta, Insya Allah stunting bisa kita tekan secara signifikan,” tutup Wabup.