AK77, Barru-Jembatan Bojo yang jebol belum lama ini menjadi kewenangan dan tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), meski demikian Bupati Barru Suardi Saleh tetap peduli dan memberi perhatian untuk langkah penanganannya.
Bupati Barru H.Suardi Saleh mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Pemulihan Jalan Negara (BPJN) untuk segera melakukan penanganan pasca kejadian tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak BBPJN Wilayah Sulsel untuk segera melakukan upaya atau langkah, agar hal ini bisa secepatnya ditangani,” ujar Suardi Saleh, saat meninjau lokasi jembatan yang jebol di Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Jumat (14/02/2020).
Seperti ramai diberitakan, jembatan lama berkonstruksi rangka baja yang dibangun di tahun 90-an, jebol di semen bagian kiri saat dilewati mobil truk pengangkut pupuk yang diduga kelebihan muatan.
Meski tidak ada korban jiwa, namun truk 10 roda yang memuat sekira 600 zak pupuk terjun bebas ke Sungai Bojo hingga sempat memacetkan arus lalu lintas. Untungnya aparat kepolisian dan Dinas perhubungan cepat melakukan pengalihan ke satu arah.
Sementara itu Kepala BBPJN XIII, Miftachul Munir, mengataman penyebab amblasnya jembatan di Bojo, karena truk yang melintas over kapasitas. Mengingat sebelum kejadian, kondisi jembatan masih layak dilintasi.
“Itu truk 10 roda yang mengangkut pupuk sekitar 600 zak. Kalau satu zak 50 kilogram, maka angkutannya saja sudah mencapai 30 ton. Ditambah berat mobil sekitar 8 ton. Sedangkan daya beban jembatan kira-kira 20 ton. Jadi memang over kapasitas. Beton patah karena tidak mampu menahan beban,” urai Mifctahul kepada wartawan di tempat terpisah.
Pihak BBPJN menegaskan, kontruksi jembatan masih kokoh menurut Miftachul.