admin pada Uncategorized
28 Okt 2024 13:51 - 4 menit reading

QUO VADIS GAPPEMBAR: Catatan Kecil atas Pelantikan Pengurus DPP Gappembar,Mas’ud Muhammadiah Dosen Universitas Bosowa

Sebagai mantan pengurus Gabungan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Barru (Gappembar), saya menyaksikan langsung bagaimana organisasi kepemudaan memiliki potensi besar dalam menggerakkan pembangunan daerah. Barru, dengan segala potensi dan tantangannya, membutuhkan peran aktif generasi muda dalam mengakselerasi pembangunan di berbagai sektor.

Gappembar, sebagai wadah yang mempersatukan elemen pelajar, pemuda, dan mahasiswa Barru, memiliki posisi strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.


Ketika berbicara tentang pembangunan daerah berbasis pemuda, kita tidak bisa memisahkannya dari konteks pemberdayaan dan partisipasi aktif. Sosiolog Muslimin (2023) menegaskan bahwa “pembangunan daerah di Sulawesi Selatan harus bertumpu pada peran aktif pemuda sebagai agen perubahan.

Mereka tidak hanya membawa energi dan kreativitas, tetapi juga pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan potensi daerahnya masing-masing.”
Di Kabupaten Barru, Gappembar telah membuktikan diri berkembang dari 5 komisariat menjadi 15 komisariat.

Dalam Program kerja tentu saja diyakini tidak hanya berfokus pada pengembangan kapasitas anggota, hal ini perlu dikembangkan agar berorientasi juga pada pemberian solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi pemuda di daerah. Mulai dari inisiatif pemberdayaan ekonomi kreatif, program literasi digital untuk UMKM, hingga gerakan peduli lingkungan dan pelestarian budaya lokal. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan memperluas keanggotaan, tidak hanya didominasi mahasiswa melainkan juga pemuda (yang mungkin pelaku UMKM) di daerah. Pemuda seperti ini perlu didorong berinovasi sosial berbasis kearifan lokal. Andi Taufan Tiro (2022), mengungkapkan bahwa “daerah-daerah yang berhasil dalam pembangunannya adalah yang mampu mengintegrasikan inovasi dengan kearifan lokal, dan peran organisasi kepemudaan.

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi, Gappembar perlu menginisiasi program “Barru Preneur” yang memfasilitasi lahirnya wirausahawan muda di berbagai sektor.

Program ini tidak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan, tetapi juga membantu membangun jejaring bisnis dan akses terhadap modal.

Hasilnya, dalam dua tahun terakhir, telah lahir puluhan wirausaha muda yang berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi lokal Barru. Tentu saja program seperti ini tidak bisa dilakukan sendiri akibat terbatasnya sumber daya manusia, namun sangat bisa bekerjasama pihak lain untuk melaksanakannya.


Di sektor pendidikan, Gappembar sewajarnya mengambil peran aktif dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program “Barru Cerdas.” Program ini melibatkan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi untuk memberikan pendampingan belajar kepada siswa di daerah-daerah terpencil. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, program ini juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kepedulian sosial kepada generasi muda Barru.

Gappembar layak bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan progran “Sarjana Pulang Desa” (SPD). Artinya memfasilitas alumni perguruan tinggi kependidikan agar kembali mengisi kekurangan guru di masing-masing daerahnya. Hal ini pernah ditegaskan Nurdin Abdullah (2023) bahwa “organisasi kepemudaan memiliki peran vital sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengakselerasi pembangunan daerah. Mereka memiliki legitimasi sosial dan kemampuan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dari akar rumput.


Gappembar juga dapat berperan aktif dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang baik melalui program “Barru Watch.” Program ini memfasilitasi keterlibatan pemuda dalam mengawal proses pembangunan daerah, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Melalui program ini, Gappembar akan membuktikan diri bahwa pemuda bisa menjadi mitra konstruktif pemerintah dalam memastikan pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran.


Dalam aspek pelestarian lingkungan, Gappembar bisa menginisiasi gerakan “Green Barru” yang fokus pada konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi alam. Program ini tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan ekowisata dan produk ramah lingkungan.


Tantangan terbesar yang dihadapi Gappembar dalam mengoptimalkan perannya adalah keterbatasan sumber daya dan masih rendahnya dukungan sistemik dari berbagai pemangku kepentingan. Namun, tantangan ini justru memacu untuk lebih kreatif dalam mencari solusi dan membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak.

Ke depan, selayaknya Gappembar berkomitmen untuk terus memperkuat perannya dalam pembangunan daerah melalui beberapa strategi kunci. Pertama, penguatan kapasitas organisasi melalui pengembangan sistem kaderisasi yang lebih terstruktur. Kedua, perluasan jejaring dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ketiga, pengembangan program-program inovatif yang lebih tepat sasaran dalam menjawab kebutuhan masyarakat.


Dalam konteks pembangunan Barru yang berkelanjutan, peran Gappembar akan semakin strategis. Sebagai organisasi yang mewadahi aspirasi dan potensi generasi muda, Gappembar memiliki tanggung jawab besar untuk terus berkontribusi dalam mengakselerasi pembangunan daerah.

Komitmen ini didasari pada kesadaran bahwa masa depan Barru ada di tangan generasi muda.


Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa Gappembar sedapat mungkin membuktikan diri sebagai kekuatan strategis dalam pembangunan daerah Barru.

Melalui berbagai program dan inisiatif yang dijalankan, Gappembar tidak hanya berperan sebagai wadah pengembangan potensi pemuda, tetapi juga menjadi katalisator perubahan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

Dengan penguatan kapasitas dan dukungan dari berbagai pihak, Gappembar akan terus mengoptimalkan perannya dalam mewujudkan Barru yang lebih maju dan berkelanjutan.