Barru AK77NEWS.COM — Bertempat di Aula Pettu Ada, Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan,pada Selasa (9/9) telah dilaksanakan Musyawarah Mappalili dalam rangka persiapan Program Musim Tanam Tahun 2025/2026 dan Musim Tanam Tahun 2026.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur penting desa, antara lain Koordinator BPP Kecamatan Mallusetasi Kasi PMD Kecamatan Mallusetasi, PPL Pertanian dan Perikanan serta Kelautan Desa Bojo, Wakil Ketua dan Sekretaris BPD, Direktur BUMDes & KMP Desa Bojo, Tim PKK, para Kepala Dusun, Pallontara (tokoh adat), Ketua RT, perwakilan kelompok tani (poktan), serta tokoh masyarakat dari seluruh wilayah Desa Bojo.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Bojo, H. Tuppu Bulu Alam, menekankan bahwa Mappalili bukan sekadar seremoni adat, melainkan warisan luhur budaya Bugis yang mengandung makna spiritual, sosial, dan ekologis yang mendalam.
“Mappalili merupakan tradisi ritual turun sawah yang dilakukan menjelang musim tanam padi. Ini adalah bentuk harmonisasi antara tradisi, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai agama,” ujarnya
Beliau juga menjelaskan bahwa musyawarah ini dilaksanakan untuk menentukan dan menyepakati jadwal turun sawah secara serentak, serta menyusun program penyuluhan pertanian guna mendukung keberhasilan musim tanam tahun 2025/2026 dan 2026.
Dalam pelaksanaannya, Mappalili tidak hanya berdasar pada kearifan lokal dan tradisi leluhur, tetapi juga disesuaikan dengan data teknis dari BMKG dan penyuluh pertanian, sebagai upaya sinergis antara budaya dan sains.
Tradisi Mappalili menjadi momentum penting bagi masyarakat Bugis untuk menyatukan tekad, memperkuat solidaritas sosial, serta memohon keberkahan dari Allah SWT. Hal ini menegaskan bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya mengandalkan teknologi dan tenaga kerja, tetapi juga kekuatan doa dan kebersamaan.
Musyawarah dipandu oleh Koordinator BPP Kecamatan Mallusetasi, Bapak A. Bahtiar, SPT., MP dan PPL Pertanian Desa Bojo, Bapak A. Sudarmin, SP. Setelah melalui proses diskusi dan pertimbangan berbagai pihak, maka disepakati bahwa jadwal turun sawah serentak (Mappalili) akan dilaksanakan pada Hari Ahad, 26 Oktober 2025, pukul 10.00 WITA di lokasi sawah “Makkita Pole”, Dusun Lojie, Desa Bojo.
Melalui Mappalili, masyarakat Desa Bojo kembali menegaskan identitasnya sebagai masyarakat agraris yang berpijak pada nilai budaya, ilmu pengetahuan, dan keimanan—sebuah contoh harmonisasi hidup yang patut dijaga dan diwariskan.(HR)